“Hah?! Umur Florent tinggal 3bulan lagi?!! INI GA MUNGKIN!” Kaget Ayahanda dari Flo.
Flo yang tidak sengaja mendengar itu pun langsung menangis dan lari,Flo anak yang sudah tidak mempunyai ibu. Yang berumur 14tahun yang telah lama mengidap Kanker Otak yang sangat ganas dan terkadang menyiksanya dengan rasa sakit kepala yang luar biasa hebatnya.
“Floooo…!” Panggil ayah Flo.
Ayah Flo terkejut karena tidak sengaja melihat sesosok seperti Flo. Dan memang benar itu Flo,Ayah Flo pun lalu mengejar putri semata wayangnya itu. Disaat sedang lari Flo pun langsung terduduk di kursi tunggu RS.Peduli Kanker.
“Flo” Ayah Flo pun lalu duduk dan mengelus kepala Flo.
“Apa benar itu yah?” Tanya Flo dengan meneteskan air matanya.
“Shuuutt.. sudah jangan dipikirkan lagi umur itu hanya tuhan lah yang menentukan bukan seorang dokter” Rayu ayah Flo agar Flo tidak menangis lagi.
Ayah Flo pun memeluknya dan mengelus-elus kepalanya.
2Bulan berlalu…
Flo menjalaninya dengan senyum dibalik kemurungannya itu. Kalendernya pun di tandai setiap harinya,di tandainya dengan darah yang di muntahkannya setiap kali penyakit itu merenggut kepalanya.
Kini sudah seminggu ia tidak kambuh.
Dia melewati hari-harinya itu dengan menulis cerita tentang bagaimana rasa sakit yang dia alami dan dia rasakan.
Dan dia pun menjual ceritanya kepada penerbit yang akhirnya dibukukan. Disuatu hari ketika ia berkunjung ke toko buku yang menjual karyanya itu,Ada seorang anak laki-laki yang sebayanya yang mempunyai hobby membaca novel dan sedang membaca novelnya dengan mata yang agak berkaca-kaca. Flo pun menatapnya (O_O)
“Ehhh” kaget anak lelaki itu dan lalu mengkucek-kucek matanya.
“Suka baca novel ya?” Tanya Flo.
“Iyaaa :) “ jawab anak itu dengan senyum.
“Ohh :) duluan ya” ujar Flo.
Anak itu melanjutkan membaca novelnya. Ketika melihat biodata penulis,dia terkejut ternyata Flo lah penulis buku itu. Dia pun lari mengejar Flo,Flo yang sedang membuka pintu mobilnya lalu berbalik badan ketika melihat anak itu mengejarnya.
“Kamu Flo ya?” Tanya anak itu.
“Iyaaa :) ” jawab Flo
“Aku Dion,salam kenal ya” ujar anak itu memperkenalkan diri
“Aku Flo :) ” jawab Flo dan mereka pun berjabat tangan
“Flo,Boleh minta tanda tangan? Sama alamat mu?” Tanya Dion
“Boleh :) kenapa ga?” Flo pun menulisnya di halaman dalam novelnya.
“Loh? Ini alamat sepertinya aku kenal? Kamu tingal dekat sini ya?” Tanya Dion
“Iyaaa :) ,eh sudah dulu yah aku mau pulang dulu” ujar Flo
“Iyooo” jawab Dion
Flo pun masuk kedalam mobil dan sepanjang perjalanan dia terus tersenyum,ayahnya pun senang karena tidak biasanya dia tersenyum terus seperti itu.
“Kenapa kamu Flo? Ayah lihat-lihat kok dari tadi kamu senyam-senyum terus? Hayo anak ayah kenapa ini?” Tanya ayahnya.
“Gapapa,tadi aku kenalan sama cowo dong yah” jawab Flo.
“Oh,ternyata anak ayah ini senyam-senyum terus gara-gara cowo itu yaaa? Hayooo ngakuuu” Tanya ayahnya
“Ah,ayah ayah ini bikin aku malu ajaaa” jawab Flo. Pipinya pun memerah
Keesokan harinya…
Ketika Flo sedang melukis di taman belakang rumahnya,datang anak yang kemarin itu dengan menaikki sepeda.
“Flooo,Flooo” Panggilnya
tiba-tiba ayahnya Flo yang keluar dengan muka sangar karena ayahnya Flo tidak tahu anak itu adalah anak yang kemarin membuat Flo kecilnya itu tersenyum.
“F-lo n-nya a-ada om?” Tanya Dion terbatah-batah karena gugup melihat ayahnya Flo.
Flo yang sedang melukis itu pun kemudian tersenyum dan menghampiri depan gerbang rumahnya.
“Eh Dion…” panggil Flo
“Kamu kenal anak ini Flo?” Tanya ayahnya
“Ini anak yang kemarin aku certain yah” jawab Flo
“Oh,ayo masuk yuk Dion” ajak ayahnya Flo
“Iya,makasih om” jawab Dion
Flo dan Dion akhirnya ke taman belakang rumahnya Flo. Dion merasa senang melihat pemandangan belakang rumah Flo karena dari situ bisa melihat hutan kecil dan bukit. Dion melihat hasil lukisannya Flo dan tersanjung karena lukisannya begitu indah. Tetapi… ketika Dion hendak memuji hasil lukisannya itu. Flo tiba-tiba merasakan sakit kepala yang luar biasa hebatnya.
“Aduhhh,ayahhh sakit banget ayahhh” rintih Flo
“Loh?! Flo?! kamu kenapa?! Om! Om! Ini Flo Om!” teriak karena panik Dion
“Flooo! Flo anakku!” ayah Flo pun terkejut dan lalu menggendongnya kedalam mobil.
“Om saya ikut ya” Tanya Dion
“Yasudah cepat!” jawab ayah Flo
Dion pun lalu naik kedalam mobil,Dion memangku kepala Flo dan mengelus-elusnya. Ketika sampai RS.Peduli Kanker. Dion tercengang,kaget,dan bingung kenapa Flo di bawa ke RS ini? Ketika sampai Flo lalu cepat-cepat dibawa ke Ruangan dokter. Disitu ayah Flo dan Dion menunggu diluar karena tidak boleh masuk kedalam. Dion pun mulai mempertanyakannya.
“Om,Flo sebenarnya sakit apa?” Tanya Dion
“Dion,sebenarnya Flo mengidap Kanker Otak yang sudah sangat ganas. Dan waktunya tinggal 2minggu lagi jadi,om mohon kamu tolong hibur dia karena sudah lama dia tidak dapat tersenyum hanya kamu lah yang membuat dia tersenyum kembali Dion” ujar ayah Flo dengan memegang pundak Dion
Dion pun terkejut ternyata yang di ceritakan Flo dalam novelnya itu adalah dia sendiri dan dia tidak percaya,akhirnya Dion pun berniat untuk menghibur Flo.
Keesokan harinya… Di sore hari..
“Flo,Flo” panggil Dion
“Ada apa Dion?” Tanya ayah Flo
“Eh,om :) saya mau ngajak Flo ke Dermaga Danau sana om” jawab Dion
Ayahnya Flo pun mengizinkan. Lalu Flo dan Dion pergi ke Dermaga Sungai. Sesampainya mereka disana Flo pun tersenyum dan langsung menarik tangan Dion dan lalu ke Jembatan Dermaga Danau itu. Flo senang karena di situ ada kura-kura,ketika ia berdiri ia semakin senang karena melihat banyaknya kunang-kunang berterbangan. Dion pun mengambilkan kunang-kunang itu untuk Flo dan dimasukkan kedalam sebuah toples,Flo sangat senang.
Mereka pun kembali kerumah..
Flo bercerita banyak kepada ayahnya. Ayah Flo pun senang karena melihat Flo putrinya yang manis sangat senang.
Tiba-tiba…
Ketika malam hari keadaan Flo semakin kritis dia pun terpaksa di rawat di RS. Keesokan harinya mendengar kabar itu Dion pun menjenguk ke RS. Sesampainya di RS Dion merasa sedih karena melihat Flo tak sadarkan diri
“Peri Manis ku” panggil Dion dan memegang pipi Flo yang dingin
Tiba-tiba Flo sadarkan diri tetapi dia langsung muntah darah saat terbangun,dia pun kesulitan bernafas. Dion semakin sedih melihat keadaannya Flo itu. Kata dokter tidak ada cara lain lagi selain operasi.
Keesokan harinya…
Flo pun mulai menjalankan operasi. Dion dan ayah Flo menunggu dengan gugup. Tiba-tiba dokter keluar dan memberitahukan bahwa Flo telah tiada,dia meninggal karena operasinya gagal dan dia mengalami pendarahan yang sangat banyak.
Mendengar itu Dion dan ayah Flo pun sangat terpukul mereka menangis karena sudah tidak dapat melihat Flo lagi.
Keesokan harinya…
Flo pun dimakamkan,ayah Flo dan Dion yang paling terpukul dan menunggu lama dipusaranya Flo,Dion masih tidak dapat merelakan kepergian Flo. Sampai akhirnya ayahnya Flo meninggalkannya dan meninggalkan tempat itu. Setelah pulang dari situ Dion pun pergi ke Dermaga Danau. Dan berlari ke Jembatan ia pun teriak sekencang-kencangnya lalu menangis tiba-tiba datang seekor kunang-kunang menghampirinya. Dan Dion pun berkata…
“aku yakin kamu adalah peri manis ku. Semoga kau tenang disana” ujar Dion. Berbicara kepada sang kunang-kunang tersebut.
Setelah itu kunang-kunang itu pun menghilang,dan senyum Dion melepas kepergian sang kunang-kunang tersebut. Mulai saat itu Dion semakin sering ke Jembatan Dermaga Danau untuk mengenang Flo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar